Arsip Blog

Yakin Dikabulkan

Oleh: Ust. Firanda Andirja M.A

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

«ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ»

“Berdoalah dengan yakin bahwa Allah mengabulkan doamu, dan ketahuilah bahwasanya Allah tdk akan mengabulkan doa dari hati yang lalai” (HR At-Thirmidzi)

Jika doa iblis saja dikabulkan, Allah berfirman :

قَالَ أَنظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ

Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”. (QS Al-A’raaf :14-15)

Jika orang musyrik terkadang doanya dikabulkan…, Allah berfirman :

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (QS Al-Ankabuut : 25)

Lantas bagaimana tdk dikabulkan seorang mukmin yang berdoa di sepertiga malam terakhir, seraya mengadahkan kedua tangannya, disertai aliran air mata???

Kajian Islam Ilmiah Bersama Ust. Firanda Andirja, M.A (Bandung, 17 & 18 Agustus 2014)

Kajian Islam “Meneladani Akhlaq Nabi dalam Kehidupan Bermasyarakat” bersama Ust. Firanda Andirja, MA (Sangatta, 6 Juli 2013)

Rintihan Shalat Malam

Oleh : Ust. Firanda Andirja, M.A

Seakan-akan sholat malam berkata :
“Akankah masa keemasanku akan berakhir….?
Ramadhan lalu betapa banyak orang berbondong-bondong mengejarku….betapa bahagianya diriku saat itu…, akan tetapi…
Baru seminggu Ramadhan berlalu maka berbondong-bondong pula orang-orang meninggalkan aku…mereka melupakan aku…bahkan mereka pura-pura tidak mengenalku.
Lebih menyedihkan lagi…banyak diantara mereka yang di malam idhul fitri langsung mengusirku…, satu rakaatpun tidak mereka kerjakan !!!

Apakah aku hanya dihargai dan dicari-cari tatkala di bulan Ramadhan?? Lantas di sebelas bulan yang lain aku dicampakkan oleh mereka??
Bukankah Imam mereka Imam Ahmad pernah ditanya tentang seseorang yang sengaja meninggalkan sholat witir, maka beliau berkata :

هَذَا رَجُلٌ سُوْء يَتْرُكُ سُنَّةً سَنَّهَا النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، هَذَا سَاقِطُ الْعَدَالَةَ إِذَا تَرَكَ الْوِتْرَ مُتَعَمِّداً.

“Ini adalah seorang yang buruk, ia meninggalkan sunnah yang telah disunnahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang ini telah jatuh ‘adalahnya (terpercayanya) jika ia meninggalkan witir dengan sengaja” (Tobaqootul Hanaabilah 1/337)

Dalam riwayat yang lain Imam Ahmad berkata :

فَهُوَ رَجُلٌ سُوْء وَلاَ يَنْبَغِي أَنْ تُقْبَلَ لَهُ شَهَادَةٌ

Orang ini adalah orang yang buruk, dan tidak pantas untuk diterima syahadahnya (persaksiannya)” (Al-Mughni 1/827)

[Lanjutkan Membaca]

Bahaya Maksiat Tatkala Bersendirian

Oleh : Ust. Firanda Andirja, M.A

Seorang bijak berkata :

إِنَّ ذُنُوْبَ الْخَلَوَاتِ هِيَ أَصْلُ الاِنْتِكَاسَاتِ ، وَعِبَادَاتُ الْخَفَاءِ هِيَ أَعْظَمُ أَسْبَابِ الثَّبَاتِ

“Sesungguhnya dosa-dosa yang dilakukan tatkala bersendirian merupakan pokok sebab keterbalikan seseorang (dari sholeh menjadi rusak). Dan ibadah-ibadah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi merupakan sebab terbesar tegarnya seseorang (di atas agama)”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ الْجَنَّةِ فِيْمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّار

“Sesungguhnya seseorang benar-benar melakukan amalan surga –menurut yang nampak bagi masyarakat- padahal ia termasuk penduduk neraka” (Dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah)

Ibnu Rojab Al-Hanbali rahimahullah dalam kitabnya Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam menjelaskan bahwasanya seseorang bisa saja terlihat dihadapan masyarakat benar-benar mengerjakan amalan-amalan kebajikan. Akan tetapi kondisi batinnya yang sesungguhnya adalah sebaliknya. Hal ini menyebabkan ia meninggal dalam kondisi suul khootimah, karena ada amalan keburukan (maksiat) yang ia lakukan secara tersembunyi yang tidak diketahui oleh orang lain, atau yang semisalnya.
Karenanya berhati-hatilah dari dosa-dosa yang anda lakukan tatkala bersendirian…tatkala anda menutup pintu-pintu…tatkala tidak ada mata yang melihat…

[Lanjutkan Membaca]

Jadilah Seperti Lebah, Bukan Lalat!

Oleh : Ust. Firanda Andirja, M.A

Seorang Penyair berkata :

شَرُّ الْوَرَى بِعُيُوْبِ النَّاسِ مُشْتَغِلُ …. مِثْلُ الذُّبَابِ يُرَاعِي مَوْطِنَ الْعِلَلِ

Seburuk-buruk manusia adalah yang hanya sibuk mencari aib/kekurangan orang-orang…. Seperti lalat yang hanya memperhatikan bagian luka

فَعَيْنُهُ أَبَداً باِلسَّوْءِ مُغْرَمَةٌ …. فَلاَ يَرَى غَيْرَ قَبِيْحِ الْفِعْلِ وَالْخَلَلِ

Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukan… Maka tidaklah ia memandang kecuali perbuatan buruk dan kesalahan…

وَلاَ تَرَى عَيْنُهُ إِلاَ مَسَاوِئَنَا …. وَتَشْتَهِي رُْؤَيَةَ الأَوْضَارِ وَالزَّلَلِ

Tidaklah matanya melihat kecuali keburukan-keburukan kita…Bahkan ia senang jika melihat kotoran-kotoran dan ketergelinciran…

يَكْبِلُ النَّاسَ بِالأَصْفَادِ تَمْنَعُهُمْ …. مِنَ النُّهُوْضِ وَتَفَشِّي الْحِسِّ بِالْفَشَلِ

Ia mengikat manusia dengan belenggu yang menahan mereka …untuk bangkit dan menjadikan orang-orang selalu merasa gagal…

Ada sebagian orang yang hobinya hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan…, hampir-hampir tidak ada sesuatupun yang menyenangkannya.

Tidaklah ia memandang makanan yang lezat terhidangkan kecuali matanya tertuju pada sehelai rambut yang tidak sengaja terjatuh di atas makanan tersebut, lalu diapun mencela makanan tersebut…!!

[Lanjutkan Membaca]

Jangan Khawatir Dengan Rizki Esok Hari

Oleh : Ust. Firanda Andirja, M.A

Jika anda hari ini merasa aman/tentram, tubuh anda sehat wal ‘afiyat, serta makanan hari ini telah tersedia, maka apakah lagi yang anda cari…?

Itulah puncak kebahagiaan yang banyak hilang dan dikejar banyak orang…bahkan orang-orang kaya…bahkan orang-orang yang tenar…!!,
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوْتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيْرِهَا

“Barang siapa diantara kalian yang tatkala di pagi hari merasa aman/tenang, tubuhnya sehat, dan ia sudah memiliki makanan untuk hari tersebut maka seakan-akan dunia seluruhnya telah dikumpulkan untuknya” (HR Al-Bukhari di Al-Adab Al-Mufrod, dan At-Thirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 2318)

Isilah hari tersebut dengan bersyukur dan banyak beribadah kepada Allah, jangan terlampau khawatir dengan esok hari…!!!
Al-Imam As-Syafi’i rahimahullah berkata:

إِذَا أَصْبَحْتُ عِنْدِي قُوْتُ يَوْمٍ … فَخَلِّ الْهَمَّ عَنِّي يَا سَعِيْدُ

Jika dipagi hari dan aku telah memiliki makanan untuk hari ini…
Maka hilangkanlah kegelisahan dariku wahai yang berbahagia

[Lanjutkan Membaca]

Dilema Ustadz (Suara Hati Seorang Dai)

Oleh : Ust. Firanda Andirja, M.A

Ia berkata :
Aku bangga menjadi pewaris para nabi…
Aku bahagia bisa ikut mengemban tugas para nabi…
Aku bersyukur mengikuti derap langkah para shabat…
Akan tetapi…sungguh begitu berat tugas dakwah ini, demi Allah sungguh berat rasanya, serasa sedang mendaki gunung yang terjal.

Aku selalu menasihati orang lain…yang seharusnya aku adalah orang yang pertama mengerjakannya, akan tetapi….betapa sering aku terlambat mengerjakannya…bahkan kadang aku tidak mengerjakannya…bahkan yang lebih parah kadang aku menyelisihinya…!!!

Sungguh besar pahala dakwah yang ingin kuraih….akan tetapi sungguh besar pula kemurkaan Allah pada orang yang tidak mengerjakan apa yang ia nasihatkan. Betapa ngeri nasib seorang dai yang melanggar nasehatnya sendiri, usus perutnya terjulur keluar, ia berputar seperti alat penggiling gandum, dipermalukan dihadapan khalayak!!

Meskipun ancaman begitu ngeri aku harus tetap menyampaikan agama ini…
Aku dituntut tuk bisa menghiasi kata-kataku, ceramah, dan tulisanku agar bisa menarik dan mudah diterima masyarakat….akan tetapi aku juga diperintahkan untuk ikhlas dalam berdakwah, tidak ujub terhadap dakwahku apalagi mengharap pujian dan sanjungan manusia.

[Lanjutkan Membaca]

Semakin Rendah Semakin Tinggi

Oleh : Ust. Firanda Andirja, MA

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
Semakin seorang hamba tunduk, hina, dan butuh kepada Allah maka ia semakin dekat kepadaNya dan semakin tinggi kedudukannya di sisiNya.

Maka orang yang paling berbahagia adalah orang yang paling tinggi peribadatannya kepada Allah.
Adapun terhadap makhluk (orang lain) maka sebagaimana yang dikatakan:

Butuhlah kepada siapa saja yang kau kehendaki maka jadilah engkau tawanannya
Cukupkanlah dirimu dari siapa saja yang kau kehendaki maka engkau semisal dengannya
Berbuat baiklah kepada siapa saja yang kau kehendaki maka engkau akan menjadi pemimpinnya.

Maka seorang hamba sangat tinggi kedudukannya dan sangat dihormati oleh masyarakat jika ia sama sekali tidak butuh kepada mereka.
Jika engkau berbuat baik kepada mereka sedangkan engkau tidak butuh kepada mereka maka engkau sangat mulia dan dihormati oleh mereka.
Kapan saja engkau butuh kepada mereka -meskipun hanya seteguk air- maka berkuranglah kedudukanmu seiring dengan kadar kebutuhanmu kepada mereka.
Karenanya tatkala Hatim Al-Ashom ditanya : “Bagaimanakah selamat dari manusia?”, ia berkata, “Engkau memberikan kebaikan kepada mereka, dan engkau tidak mengharap sesuatupun dari mereka”
(Majmu al-fataawaa 1/39)

Sumber

Kajian Islam Ilmiah Bersama Ust. Firanda Andirja, MA (Banjarmasin, 3-5 Juli 2012)

HADIRILAH

KAJIAN ISLAM ILMIAH
Bersama
Ust. Firanda Andirja, MA
(Mahasiswa program S3 jurusan Aqidah di Univ. Islam Madinah)

Masjid BAITUL HIKMAH Kampus Unlam
Jl. Brigjend. H. Hasan Bashri, Kayutangi, Banjarmasin
Selasa, 3 Juli 2012 / 13 Sya’ban 1433 H
Ba’da Ashar – 21.00
Lisanmu Surga & Nerakamu

Masjid Syarifah Sholehah
Sungai Paring, Komplek Sa’adah 3, Dekat SMPN 4 Martapura
Rabu, 4 Juli 2012 / 14 Sya’ban 1433 H
9.00 – 12.00 wita
Sikap Seorang Muslim Terhadap Harta

Masjid ASSALAM
Jl. A. Yani Km 6 Komplek Samsat / Dispenda Kalsel, Depan TVRI, Banjarmasin
Rabu, 4 Juli 2012 / 14 Sya’ban 1433 H
Ba’da Magrib – 21.30
Hari Pembalasan (Yaumul Hisab)

Rumah Pak Bambang Gunawan
Jl. A. Yani km 7.4 Komplek Permata Bunda, Kertak Hanyar, Banjarmasin
Kamis, 5 Juli 2012 / 15 Sya’ban 1433 H
Ba’da Isya – 22.00
Hakikat Syirik

Contact Person :
Saifullah Abu Rahmat (0511 7685544 / 0811 511 040)
Bambang Abu Ibrahim ( 0511 7544445 / 087815 345 567)