Arsip Blog

Keajaiban Istigfar

Oleh: Ust. Aan Chandra Thalib

Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity pernah mengatakan:

Tidaklah hati seorang hamba selalu beristigfar melainkan akan disucikan.
Bila ia lemah, maka akan dikuatkan
Bila ia sakit, maka akan disembuhkan
Bila ia diuji, maka akan diangkat ujian itu darinya
Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk
Dan bila ia galau, maka akan diberi ketenangan

Sepeninggal Rasulullah, Istigfar merupakan satu-satunya benteng aman yang tersisa untuk kita (dari adzab Allah)

”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).

Ibnu katsir -rahimahullah – berkata :
Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istigfar, maka Allah akan mempermudah
rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya.

Maka apa lagi yang kau tunggu…?
(Perbanyaklah istigfar….)

Ibnul Qayyim – rahimahullah – mengatakan, ” Bila engkau ingin berdo’a, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit,
padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka jadikan seluruh isi do’amu istigfar, agar Allah memaafkanmu.
Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.

Ya Allah.. Sesungguhnya engkau Maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah kami.

Kita Bukan Siapa-siapa

Oleh: Ust. Aan Chandra Thalib

“Berapa banyak orang yang kusut dan berdebu, memakai pakaian yang lusuh yang tidak mengundang perhatian, namun sekiranya dia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya” (HR. Tirmidzi)

Sahabat…
Hari ini… Orang baik selalu diidentikkan dengan derma yang dilakukan dengan terang-terangan.

Kesuksesan selalu diukur dengan popularitas.
Kata sukses seolah hanya pantas disematkan pada mereka berulang-ulang kali muncul di tv karena telah melakukan ini dan itu.
Kemasyhuran itupun lantas melahirkan sifat angkuh, bangga diri, merasa bahwa diri telah berbuat banyak dan lebih dari orang lain.

Padahal…siapapun kita, sejujurnya kita bukan siapa-siapa. Apalagi bila kita melihat kenyataan yang ada, dimana banyak sekali orang yang mungkin tidak pernah kita kenal sebelumnya. Dan mungkin tidak akan pernah kita kenal untuk selamanya. Karena mereka memilih untuk tidak dikenal.

Di antara mereka ada yang jauh lebih baik dari kita, lebih terhormat, lebih banyak kebajikannnya, lebih luas ilmunya dan juga lebih khusyuk penghambaan serta pengharapannya kepada Allah azza wa jalla. Mereka selalu dipojokkan penduduk bumi, namun mereka mulia disisi penduduk langit.

Meraka mencintai pilihan hidup yang juga dicintai Allah dan rasul-Nya. Seperti dalam sabdanya:

”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang sembunyi-sembunyi, miskin, bertaqwa lagi suka berbuat kebajikan”

Begitulah…
Jika mereka tidak ada, mereka tidak dicari orang. Dan apabila mereka ada mereka tidak dikenali orang. Sebuah pilihan hidup yang sulit ditengah ramainya manusia yang mengejar ke -aku- annya dengan beragam cara”.